Seorang perokok pasif dapat menghirup baik asap “aliran samping” (sidestream), yaitu asap yang berasal dari ujung rokok yang terbakar, maupun asap “aliran utama” (mainstream), yaitu asap yang telah dihirup oleh perokok lalu dihembuskan kembali ke lingkungan sekitarnya. Di dalam ruangan yang terdapat perokok, hampir empat per lima dari asap yang mengisi ruangan tersebut merupakan tipe “aliran samping” yang berbahaya.
Asap rokok yang berakibat buruk bagi perokok juga sama merusaknya terhadap orang lain. Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa asap tembakau mengandung lebih dari 4000 senyawa kimia, termasuk sedikitnya 40 agen penyebab kanker (karsinogenik), yang dapat menempel pada pakaian, rambut, kulit, dinding, dan perabotan. Beberapa senyawa kimia ini meliputi tar (agen karsinogenik), karbonmonoksida (yang dapat mengurangi oksigen dalam darah dan dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit hati), arsenik (dulu digunakan sebagai racun tikus), ammonia (digunakan dalam pemutih dan pembersih lantai), dan sianida (racun).
Banyak dari gas beracun dalam asap rokok terdapat dalam konsentrasi yang lebih tinggi di asap “aliran samping” daripada asap “aliran utama”. Dibandingkan asap “aliran utama”, asap “aliran samping” memiliki sekitar 2 kali konsentrasi nikotin dan tar, 3 kali jumlah benzo(a)pyrene (agen karsinogenik), 5 kali kadar karbonmonosida, dan sekitar 50 kali jumlah ammonia lebih tinggi. Dengan adanya senyawa kimia lain seperti formaldehida, vinil klorida, dan hidrogen sianida, didapatkanlah suatu campuran gas beracun yang sangat berbahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar